Selasa, 04 Oktober 2016

Tahun Baru Islam, Bulan Muharram

Tahun Baru Islam, Bulan Muharram



Assalâmu’alaikum Sobat, kali ini kita sudah memasuki bulan Muharram, bulan ini adalah bulan pertama dalam kalender Islam (Hijriah) dan bulan yang lalu kita telah melewati akhir tahun Islam (bulan Dzulhijah). Maka kali ini kita akan membahas bulan Muharram yang menjadi penanda dalam pergantian tahun.
Bulan ini merupakan bagian dari proses Hijrahnya tahun lalu dalam diri kita yang mungkin telah me- lakukan banyak khilaf menuju pribadi baru yang lebih baik. Karena pribadi yang baik dapat menjadi teladan bagi keluarga, teman, kerabat maupun masyarakat sekitarnya. Lebih jelasnya, di bawah ini terdapat penjelasan tentang Apa  dan Fadhilah Apa pada bulan Muharram berikut ini:

1. Penamaan Bulan Muharram
Kata Muharram secara bahasa, berarti diharamkan. Abu  ‘Amr ibn Al-A’laa berkata: “Dinamakan bulan Muharram karena peperangan (jihad) diharamkan pada bulan tersebut.” Jika jihad saja yang disyariatkan lalu hukumnya menjadi terlarang pada bulan tersebut, maka hal ini bermakna, supaya kita menghindari perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Secara khusus pada bulan tersebut.
Pada bulan ini Allah melarang Kaum Islam untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang-Nya. Seperti misalnya berperang, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy sebelum datangnya agama Islam.
Mengapa Allah secara khusus melarang umatnya untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang pada bulan Muharram?
Karena:
a.       Bulan Muharram merupakan salah satu diantara bulan-bulan haram.
Allah ta’ala berfirman :
                        
إِ
نَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
(Q.S at-taubah : 36)
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” 

Pada ayat ini, menerangkan bahwa setelah penciptaan langit dan bumi Allah menciptakan bulan yang berjumlah 12 bulan, yang mana bulan tersebut merupakan bulan tahun hijriah. Dalam bulan-bulan tersebut terdapat 4 bulan yang istimewa diantara bulan lainya, salah satunya adalah bulan Muharram. Pada bulan Muharram Allah mengharamkan umat Islam melakukan perbuatan yang dilarang (membunuh, berperang). Tetapi disana juga dijelaskan bahwa orang muslim harus memerangi orang kafir yang menginginkan agama Islam hancur.
Salah seorang ahli tafsir dari kalangan tabi’in yang bernama Qatadah bin Di’amah Sadusi rohimahullah menyatakan, “Amal shaleh lebih besar pahalanya jika dikerjakan di bulan-bulan haram, sebagaimana kezhaliman di bulan-bulan haram lebih besar dosanya dibandingkan kezhaliman yang dikerjakan di bulan-bulan lain meskipun secara umum kezhaliman adalah dosa yang sangat besar”.

Nah... inilah yang menjadi point utama pada bulan Muharram! Allah mengharamkan umat-Nya melakukan perbuatan yang dilarang pada bulan-bulan istimewa tersebut. Karena apabila melanggarnya, maka dosanya akan dilipat gandakan dari bulan-bulan yang lain. Dengan adanya larangan tersebut berarti Allah juga akan memberikan pahala bagi umat-Nya yang mengerjakan amalan seperti yang disunahkan.
b.      Bulan Muharram disifatkan sebagai bulan Allah
bulan Muharram disebut juga bulan Allah, hanya bulan Muharramlah yang memiliki gelar “syahrullah” (bulan Allah).
 Sabda Rasulullah => Dari Abu Hurairah ra., Nabi saw. bersabda : “Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah yaitu bulan Muharram." (HR. Muslim).
pemberian gelar “syahrullah” dikarenakan bulan Muharram termasuk diantara bulan-bulan haram yang mana Allah haramkan padanya untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh-Nya. Disamping itu bulan Muharram bulan perdana dalam setahun maka disandarkan padanya Lafzul Jalalah (lafazh Allah) sebagai bentuk pengkhususan pada bulan Muharram.

2.    Amalan yang dianjurkan di bulan Muharram
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa amalan sholeh dilipat gandakan pahalanya di bulan-bulan haram. Adapun ibadah yang dianjurkan secara khusus pada bulan ini adalah memperbanyak puasa.
Menurut para ulama pada bulan Muharram terdapat beberapa amalan yang disunahkan dan diperbanyak yaitu:

Ø  Memperbanyak Puasa Di Bulan Muharram
Amalan memperbanyak puasa di bulan Muharram ini sudah dijelaskan sebagaimana pada Hadis riwayat Muslim diatas.
Ø  Puasa Asyura’ (puasa tanggal 10 Muharram)
Pahala keutamaan puasa asyuro adalah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadist yaitu Dari Abu Qatadah Al Anshari R.A., beliau mengatakan : Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa Asyura', kemudian beliau menjawab: "Puasa Asyura’ menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat." (HR. Muslim dan Ahmad).
Ø  Memperbanyak Amalan Shalih dan  Menjauhi Maksiat
Mengingat besarnya pahala yang diberikan oleh Allah melebihi bulan selainnya, hendaknya kita perbanyak amalan-amalan ketaatan kepada Allah pada bulan Muharram ini dengan membaca Al Qur’an, berdzikir, shadaqah, puasa, dan lainnya. Selain memperbanyak amalan Kebaikan, tak lupa kita juga harus berusaha menjauhi maksiat kepada Allah. dikarenakan dosa pada bulan-bulan Haram lebih besar dibanding dengan dosa-dosa selain bulan haram.
Ø  Muhasabah dan Introspeksi Diri

Hari berganti dengan hari dan bulan pun silih berganti dengan bulan. Tidak terasa pergantian tahun sudah kita jumpai lagi, rasa-rasanya sangat cepat waktu telah berlalu. Semakin bertambahnya waktu, maka semakin bertambah pula usia kita. Perlu kita sadari, bertambahnya usia akan mendekatkan kita dengan kematian dan alam akhirat. Mungkin tahun lalu banyak kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat dan seharusnya kita bermuhasah / intropeksi diri semoga kedepannya lebih baik.  Amiin...